Senin, 04 November 2013

"Internet dan Komunitas Tanpa Batas"

Saya lupa mulai tahun berapa orang – orang pada kecanduan menggunakan internet, saya hanya berpikir begitu hebatnya  orang yang menciptakan internet , karena semua informnasi hampir mudah di dapatkan melalui internet . kalau boleh dibilang internet itu sebuah pustaka raksasa atau jendela dunia. Ingin mencari berita-berita terbaru atau isu-isu  terbaru kita bisa dapatkan melalui internet secara realtime berita itu bisa dijumpai. Peristiwa –peristiwa yang terjadi dibelahan bumi ini dengan cepat dan mudah tersebar melalui internet dalam kurun waktu menit bahkan detik setelah selang kejadian peristiwa tsb.  Betapa hebat bukan?
                Sebelum adanya internet, Untuk mengirim surat harus ke kantor  Pos dulu setelah itu pak pos akan mengirimkan surat itu ke alamat tujuannya dan itu membutuhkan waktu beberapa hari hingga sampai ke alamat tujuan surat itu. Pada zaman kerajaan Majapahit atau zaman Jaka Tingkir, Jaka Tarup, angling Darma hahaa… mereka memanfaatkan jasa  Burung Merpati  untuk mengirim surat, itu pun kalo  Merpati itu gak lupa alamat yang dia tuju atau mati ditangah perjalanan karena di Ketapel oleh anak kecil. Sedangkan pada zaman Jejaka Tangguh saat ini cukup menggunkan surat elektronik melaui internet atau yang bisa disebut Email, dalam hitungan detik setelah meklik’ tombol send surat sampai ke alamatnya.
                Pengguna internet semakin hari terus bertambah mulai dari perkotaan sampai  pedesaaan dan pelosok negeri, apalagi karena maraknya jejaring social yang dapat menghubungkan semua orang dibelahan bumi mana saja  tanpa ada batas teritorial jarak waktu, wilayah, pulau, negara dan benua, semuanya bisa terhubung , seolah-olah kita yang join ke dalam jejaring social itu boleh disebut sebagai ‘Satu Komunitas Tanpa Batas’ saya menyebutnya demikian.
                Belum hilang dalam ingatan kita tahun 2011 terjadi revolusi di Tunisia, Negara yang terletak di Afrika Utara itu dipimpin oleh seorang Diktator yang bergelimang harta dan mempunyai kekuasaan penuh harus menerima kenyataan pahit, sang Diktator harus ditumbangkan oleh revolusi di negaranya. Revolusi itu bermula dari seorang laki-laki miskin dan penganguran yang mungkin kesejahteraannya tidak diperhatiakan oleh negara, dia melakukan demontrasi di depan istana sang presiden dengan membakar diri hingga hanggus dan tewas. Warga yang melihat kejadian itu sangat marah dan menggungkapkan kemarahannya dijejaring social yang mereka miliki seperti Facebook dan Twitter, berita ini terus menyebar melaui jejaring social sehingga mampu menghimpun jumlah massa yang banyak dan memberikan efek kekuatan yang mungkin orang tak pernah menduga kumpulan massa dari kumunitas jejaring social ini mampu menumbangkan kedikataron sang penguasa dengan turun kejalan-jalan kota melakukan demontrasi besar-besaran. Kejadian revolusi ini tidak sampai di sini saja bahkan menjalar sampai ke negara-negara tetangga mereka yang juga  akan mengalami revolusi seperti Libya, Mesir dan Suriah, semua itu bersumber dari ‘Internet dan Komunitas Tanpa Batas’.  
                                                                                                                                                                          

                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar