Saya lupa mulai tahun berapa orang – orang pada
kecanduan menggunakan internet, saya hanya berpikir begitu hebatnya orang yang menciptakan internet , karena
semua informnasi hampir mudah di dapatkan melalui internet . kalau boleh
dibilang internet itu sebuah pustaka raksasa atau jendela dunia. Ingin mencari
berita-berita terbaru atau isu-isu
terbaru kita bisa dapatkan melalui internet secara realtime berita itu bisa dijumpai. Peristiwa –peristiwa yang terjadi
dibelahan bumi ini dengan cepat dan mudah tersebar melalui internet dalam kurun
waktu menit bahkan detik setelah selang kejadian peristiwa tsb. Betapa hebat bukan?
Sebelum
adanya internet, Untuk mengirim surat harus ke kantor Pos dulu setelah itu pak pos akan mengirimkan
surat itu ke alamat tujuannya dan itu membutuhkan waktu beberapa hari hingga
sampai ke alamat tujuan surat itu. Pada zaman kerajaan Majapahit atau zaman
Jaka Tingkir, Jaka Tarup, angling Darma hahaa… mereka memanfaatkan jasa Burung Merpati untuk mengirim surat, itu pun kalo Merpati itu gak lupa alamat yang dia tuju
atau mati ditangah perjalanan karena di Ketapel oleh anak kecil. Sedangkan pada
zaman Jejaka Tangguh saat ini cukup menggunkan surat elektronik melaui internet
atau yang bisa disebut Email, dalam hitungan detik setelah meklik’ tombol send
surat sampai ke alamatnya.
Pengguna
internet semakin hari terus bertambah mulai dari perkotaan sampai pedesaaan dan pelosok negeri, apalagi karena
maraknya jejaring social yang dapat menghubungkan semua orang dibelahan bumi
mana saja tanpa ada batas teritorial
jarak waktu, wilayah, pulau, negara dan benua, semuanya bisa terhubung ,
seolah-olah kita yang join ke dalam jejaring social itu boleh disebut sebagai
‘Satu Komunitas Tanpa Batas’ saya menyebutnya demikian.
Belum
hilang dalam ingatan kita tahun 2011 terjadi revolusi di Tunisia, Negara yang
terletak di Afrika Utara itu dipimpin oleh seorang Diktator yang bergelimang
harta dan mempunyai kekuasaan penuh harus menerima kenyataan pahit, sang
Diktator harus ditumbangkan oleh revolusi di negaranya. Revolusi itu bermula
dari seorang laki-laki miskin dan penganguran yang mungkin kesejahteraannya
tidak diperhatiakan oleh negara, dia melakukan demontrasi di depan istana sang
presiden dengan membakar diri hingga hanggus dan tewas. Warga yang melihat
kejadian itu sangat marah dan menggungkapkan kemarahannya dijejaring social
yang mereka miliki seperti Facebook dan Twitter, berita ini terus menyebar
melaui jejaring social sehingga mampu menghimpun jumlah massa yang banyak dan
memberikan efek kekuatan yang mungkin orang tak pernah menduga kumpulan massa
dari kumunitas jejaring social ini mampu menumbangkan kedikataron sang penguasa
dengan turun kejalan-jalan kota melakukan demontrasi besar-besaran. Kejadian
revolusi ini tidak sampai di sini saja bahkan menjalar sampai ke negara-negara
tetangga mereka yang juga akan mengalami
revolusi seperti Libya, Mesir dan Suriah, semua itu bersumber dari ‘Internet
dan Komunitas Tanpa Batas’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar